Thursday, July 21, 2011

MODA PEMBELAJARAN

Sanerya Hendrawan

Pembelajaran yang berorientasi pada pembentukan insan kamil, sebagai konsep yang solid untuk keperibadian islami, membutuhkan sentuhan pendidikan pada semua aspek kemanusiaan secara integratif. Sebagaimana sudah disebutkan sebelumnya, ini meliputi perubahan jasmani (materi) dan perubahan ruhani (spiritual) secara simultan. Di dalamnya juga mencakup perubahan kesadaran, keyakinan, pikiran, perasaan dan emosi, serta perilaku secara konsisten. Jadi, untuk keberhasilan pembelajaran ini dibutuhkan berbagai moda pembelajaran yang relevan.

Secara sederhana moda pembelajaran ini melibatkan dua proses dimensional. Pertama adalah perjalanan ke dalam diri (Self), inner journey. Sebuah proses pengenalan diri untuk menemukan siapa dirinya, darimana asalnya, dan hendak kemana hidupnya. Ini adalah sebuah perjalanan untuk menggambarkan kalimat yang dikemukakan Ali bin Abi Thalib: “man arafa nafsahu, arafa rabahu”, barangsiapa mengenal dirinya, maka mengenal Tuhan-Nya”. Perjalanan ke dalam diri bisa digambarkan sebagai proses (1) deepening, Pendalaman dan penyelaman hingga sampai kedalam ke-diri-an manusia yang sejati, Diri yang noumenon, diri asli (fitrah), the True Self ; dan (2) broadening, perluasan atau pelebaran lingkup dan rentang kesadaran, dari sekedar kesadaraan diri, lalu kesadaran kosmos, hingga sampai puncaknya pada kesadaran tauhid. Di lihat dari maksudnya, perjalan ke dalam diri adalah perjalanan menemukan alasan keberadaan, reasons to existence.
Kemudian kedua, perjalanan keluar diri, outer journey. Ini adalah perjalanan untuk meningkatkan nilai atau derajat kualitas kemanusiaan kita dalam kehidupan di dunia melalui berbagai garapan proyek sosial yang meningkatkan kualitas hidup bersama (enhancing) dan memperlebar atau memperluas kontribusi kepada sesama makhluk ciptaan Tuhan (expanding). Ini sejalan dengan konsep al-Quran tentang pengutusan Rasulullah Muhammad saw: “wa ma arsanaka illa rahmatan lil alamiin”, dan sesungguhnya Aku mengutusmu, kecuai untuk rahmat bagi semesta.


Dengan mengutip bahasa hadist nabi, kedua perjalanan dimensional tadi tidak lain adalah perjalanan untuk membangun hubungan atau ikatan yang kuat dengan Tuhan, hablum minallah, dan membangun hubungan dan ikatan yang kuat pula dengan manusia, hablum minna nas. Kedua dimensi ini merupakan syarat bagi suksesnya kehidupan manusia, di dunia ini maupun nanti di akhirat. Jadi, jika digambarkan dalam sebuah bagan, perjalanan inner dan outer tadi akan tampak seperti pada bagan di bawah.

Untuk terjadinya perubahan secara efektif pada kedua dimensi tadi, maka dibutuhkan berbagai moda pembelajaran yang sesuai. Ini bisa dilakukan dengan mengkombinasikan berbagai moda yang tersedia sedemikian rupa, sehingga diperoleh efek pembelajaran yang sinergis dan integratif atau holistik serta transformatif terhadap keperibadian individu. Kita akan membahas berbagai moda pembelajaran ini pada artikel selanjutnya.

No comments:

Post a Comment